Tujuh Anggota Badan Saat Sujud
السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ
ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ
اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
لاحول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم
وَمَا تَوْفِيقِي إِلَّا بِاللَّهِ ۚ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ
نعم المولى ونعم النصير
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ الله تَعَالَى عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ الله صَلَى اللّه عَلَيْهِ وَآلِهِ وصَحْبِه وَسَلَمْ
قَالَ:(( أُمِرْتُ أَنْ أَسْجُدَ عَلَى سَبْعَةِ أَعْظُمٍ، عَلَى الجَبْهَةِ وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ، وَاليَدَيْنِ ، وَالرُّ كْبَتَيْنِ، وَأَطْرَافِ القَدَمَيْنِ،
وَلَا نَكْفُتَ الثِّيَابَ وَلَا الشَّعَرَ)). رواه البخاري ومسلم
Artinya, Dari anas r.a , Rasulullah SAW Bersabda.
”
Aku diperintahkan untuk sujud di atas tujuh tulang (anggota), dahi,
beliau menunjukan dengan tangannya ke hidungnya, dua tangan, dua lutut
dan kedua ujung jari jemari kaki dan tidak melipat baju dan rambut”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Pada
malam hari ini kita akan mengkaji sedikit tentang hadits nya baginda
Rasulullah Saw dalam kitab Nurul Iman yang di rangkum oleh Al Habib
Umar bin Hafidz semoga di panjangkan umur sehat badanya di sehat kan
badannya, sampailah kita pada hadits yang – ke 31, hadits yang di
riwayat dari ibn abbas atau sepupunya Rasulullah Saw , beliau adalah
Abdullah bin Abbas , sayidina Abbas adalah paman nya Nabi yang paling
muda, yang umurnya 2 tahun lebih tua dari Rasulullah Saw sehingga
imam ibn Abbas meriwayat kan hadits ini sangat kecil akan tetapi luar
biasa dekat dengan Rasulullah sehingga Rasulullah Saw pernah mendoakan
agar ibn Abbas ini menjadi seorang yang ahli di dalam urusan agama
sehingga begitu cerdas dan beliau banyak meriwayatkan hadits Nabi
Muhammad Saw , beliau meriwayatkan hadits 1660 hadits nya Rasulullah
Saw dan sebagian pendapat ulama ‘’ orang yang pertama di lahirkan, di
bawa, di adzani dan di Komati oleh Rasul melalui kuping kanan dan
kuping kirinya yaitu imam Abdullah bin Abbas dan sampai detik ini kita
juga masih menggunakan tradisi tersebut sebagaimana yang telah di
ajarkan oleh baginda Rasulullah Saw kepada imam Abdullah bin Abbas
Di
riwayatkan oleh imam Abdullah bin Abbas semoga Allah meridhainya dan
semoga kita mendapatkan barakahnya amin, dari Rasulullah Saw suatu
hadits yang sangat mulia, beliau bersabda أُمِرْتُ
saya di perintah oleh Allah , tidak ada yang boleh memerintah Nabi
kecuali Allah melalui malaikat Jibril , aku di perintah oleh Allah
melalui malaikat Jibril , malaikat Jibril adalah malikat yang sangat
cinta terhadap Rasulullah Saw sehingga perjumpaan malaikat Jibril
dengan Rasulullah lebih dari 10000 ribu kali perjumpaan, ada nabi
yang di jumpai oleh malaikat Jibril hanya sekali ada yang sampai 100
kali ada yang sampai 500 kali akan tetapi sayidina Rasulullah lebih
dari 10 000 kali perjumpaan, makanya pas Rasulullah meninggal yang
pertama menangis dari kalangan malaikat adalah malaikat Jibril karena
kalau Nabi meninggal berarti tidak ada Nabi lagi yang akan di utus
dan di jumpai oleh malaikat Jibril, selesai tugas nya tugas malaikat
Jibril di utus untuk Nabi dan Rasul, selesai dengan wafatnya
Rasulullah Saw , aku di perintah oleh Allah أَنْ أَسْجُدَ agar aku sujud
Artinya sujud adalah merendahkan
diri ‘’ akan tetapi dalam maksud sujud disini adalah ‘’ meletakan
jidat untuk sujud di tempat sujud ‘’
Baik dia sujud di tanah terbuka atau ada sajadahnya atau di masjid atau di mushala intinya sujud
وجعلت لي الأرض مسجدا وطهورا
Aku di perintahkan untuk sujud
menggunakan tujuh tulang ‘’ a’dzum ‘’ jamak atau banyak yang artinya
tulang – tulang , mufradnya ‘’ adzmun ‘’ tulang satu
Saya di suruh oleh Allah untuk sujud meletakan tujuh anggota tulang
1. عَلَى الجَبْهَةِ meletakan tulang dahi di tempat sujud , وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ ِ هِ
akan tetapi nabi menunjuk jidatnya ke hidungnya sehingga oleh ulama
itu menjadi anjuran sunah kalau orang sujud dengan hidungnya juga
karena waktu Rasul ketika mengajarkan kepada para sahabatnya وَأَشَارَ بِيَدِهِ عَلَى أَنْفِهِ nabi mengisyaratkan ke hidungnya , jadi kalau orang sujud usahakan mata terbuka lalu hidung juga
ikut sujud
kemudian yang kedua dan ketiga وَاليَدَيْنِ kedua telapak tangan lalu yang ke empat dan kelima dua lutut
وَأَطْرَافِ القَدَمَيْنِ، dan yang ke enam dan ke tujuh jari jari dari kaki kanan dan jari jari dari kaki kiri وَلَا نَكْفُتَ الثِّيَابَ وَلَا الشَّعَرَ dan tidak melipat baju dan rambut kita jelaskan sedikit tentang hadits ini
Sujud
merupakan rukun shalat kita baik shalatnya wajib atau shalatnya
sunnah yang namanya ruku’ dan sujud tidak bisa di pisahkan, oleh
karenanya Nabi kalau melihat khususnya ruku dan sujudnya salah langsung
di katakan oleh nabi صلي فإنك لم تصلي
‘’ ulangin shalat mu karena shalatmu tadi tidak sah ‘’ kenapa ,
karena ruku’ dan sujud nya tidak benar . kadang kala ada orang yang
rajin ibadah kalau shalat sunnah dia banyak sekali lakukan akan
tetapi kadang kala dia tidak tau ilmunya, sujudnya sujud yang tidak
di anjurkan dan di ajarkan oleh Rasulullah Saw boleh jadi shalatnya
tidak sah dan tidak di terima oleh Allah Swt makanya menuntut ilmu itu
penting makanya di dalam suatu hadits baginda Rasulullah Saw ‘’
sempurnakan ruku dan sujud kalian karena sesungguhnya aku melihat dari
balik punggungku siapa yang ruku’ dan sujudnya tidak benar , aku
bersumpah yang jiwaku pada genggamanya dan dalam qudrahnya Allah Swt
Allah memberikan aku mu’jizat aku bisa tau yang di belakang saya ‘’
kalau ada sahabat shalatnya tidak benar maka aku di beri tahu oleh Allah
Swt .
Makanya shalat cepat boleh saja yang
penting bacaan fatihahnya rapih kemudian ruku’ dan sujudnya sempurna
batas orang ruku yang benar adalah badanya sampai bongkok dan tanganya
memegang dengkulnya kalau sujud kepalanya sampai di tempat sujud dan
bahgian belakangnya bagian yang paling tinggi , dan dua telapak
tanganya dua lututnya dan dua jari bagian belakang wajib menyentuh
ketika sujud jadi shalat cepat sah sah saja yang penting rukunya tidak
ada yang di tinggal sehingga Rasulullah pernah mengatakan ‘’ tidak sah
orang yang shalat ruku’ dan sujudnya tidak sempurna ‘’
‘’ di ceritakan dahulu kala ada imam
yang namanya imam Hudaifah dia melihat seseorang yang ruku’ dan
sujudnya tidak benar lalu dia mengatakan kepada muridnya ;’’ ini
orang kalau seperti ini terus shalatnya sampai dia mati dia mati di
luar agamanya Rasulullah Saw karena Rasulullah tidak mengajarkan
seperti itu , Nabi shalatnya indah, rapih ‘’
‘’
di suatu hari Nabi ada di suatu ujung masjid , di dalam suatu riwayat
Abu Hurairah meriwayatkan ‘’ ada seseorang datang melihat ada
seseorang di pojokan dia kasih salam ;’’ asalamu’alaikum , rupanya
Rasulullah;, setelah salam di jawab lalu dia langsung shalat lalu
setelah selesai shalat Nabi mengatakan صلي فإنك لم تصلي
ya fulan maafkan ya shalat kamu tadi berantakan , maka ulangi , lalu
dia ulangi lagi dan orang tersebut baru sadar ternyata orang yang
menegor dia langsung Rasulullah Saw , lalu orang tersebut mengulangi
lagi shalatnya lalu kata Nabi صلي فإنك لم تصلي
tidak benar shalat mu maka ulangilah lagi , lalu orang tersebut
mengulangi lagi shalatnya lalu sampai tiga kali orang tersebut
mengulangi shalatnya lalu kata Nabi Saw صلي فإنك لم تصلي kemudaian orang tersebut di suruh shalat lagi oleh Nabi lalu dia mengatakan ‘فَعَلِّمْنِي’
saya tidak tau ya Rasul tata cara shalat yang betul maka ajarkan saya
tata cara shalat yang baik ‘’ lalu kata Nabi kalau kamu mau shalat
sempurnakan wudhu mu , lalu setelah itu menghadaplah kepada kiblat ,
setelah itu bacalah Al Qur’an , membaca Al Fatihah lalu membaca surat ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا
setelah itu kamu ruku sampai betul betul tuma’ ninah , jadi kata ulama
tuma’ninah itu menjadi rukun nya sujud , rukunya I’ tidal , rukunya
ruku, rukun nya duduk di antara dua sujud harus ada tuma’ ninah kalau
tidak ada tuma’ ninahnya maka tidak sah , ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْدِلَ kamu I’ tidal dan ada tuma’ ninahnya ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا begitu juga kamu sujud harus ada tumaninahnya baru shalat anda di terima oleh Allah Swt .
Hadirin
hadirat ini hadits penting sangat berhubungan dengan seseorang yang
ingin mempelajari ilmu fikih , kalu ada orang shalat ribuan raka’at
akan tetapi sujudnya tidak benar maka shalatnya tidak sah , yang tujuh
tulang untuk sujud harus sampai ke bumi , contoh ada orang shalat
menggunakan imamah akan tetapi jidatnya terutup maka shalatnya tidak
sah, wajib terbuka walaupun Cuma sedikit , tangan juga begitu tangan
tidak di letakan maka shalatnya tidak sah , perlu juga di perhatikan
antara perbedaan sujud laki laki dan perempuan , kalau laki – laki
kita di anjurkan oleh Rasulullah agar kalau kita sujud agar
membentangkan kedua telapak tanganya tidak boleh rapat dan siku kanan
dan kiri tidak boleh menempel dengan perut ini kalau laki – laki akan
tetapi kalau perempuan di tempelkan di usahakan kalau perempuan di
anjurkan oleh Rasul lebih tertutup bahkan shalatnya lebih bagus
jangan di tengah rumah akan tetapi di dalam kamar , andaikata ada tempat
yang lebih gelap , maka lebih di anjurkan di tempat yang lebih gelap
supaya lebih tertutupnya , kalau laki – laki terbuka bahkan kata
Nabi ada orang shalat sujudnya seperti onta tangan nya yang dahulu
menyentuh bumi , kalau kita mau sujud lalu bukan lutut kita yang lebih
dulu menyentuh bumi pertama di sentuh bumi adalah tangan maka
laksana onta , kecuali sakit itu udzur , sudah tua udzur , dan juga
kata nabi ada orang sujud seperti anjing dia sujud sikunya juga ikut
sujud , itu binatang anjing kalau duduk seperti itu , oleh karena itu
nabi melarang sujud seperti itu , anjuran nabi kalau kita sujud
terbuka kalau kita shalat sendiri maka rentangkan
‘’
bahkan dalam riwayat seandainya ada anak kambing kalau nabi sujud mau
melintas di bawah tanganya nabi bisa saking lebarnya akan tetapi
tidak terlalu lebar ‘’
Nabi
kalau shalat sendiri tidak menjadi imam beliau melentangkan tangannya
kalau jamaah di anjurkan tidak terlalu membentangkan tangan karena
bisa mengganggu orang di sebelah kanan dan kiri kita dan juga jangan
terlalu rapat karena kalau rapat adalah anjuran untuk kaum wanita jadi
agak terbuka sebaris dengan pundak , posisi pundak dan tangan sebaris
matanya terbuka dan sujud dan ruku juga tidak boleh membaca surat al
Qur’an ‘’ dalam riwayat Nabi pernah melarang sahabat sahabat baginda
Rasulullah Saw قراءة القرآن في الركوع والسجود ينهي,
Rasul melarang membaca al Qur’an ketika posisi ruku dan posisi
sujud , dan kalau do’a adalah di anjurkan ketika kita sujud banyak
membaca do’a ‘’ sehingga dalam hadits nya Nabi SAW pernah mengatakan أقرب ما يكون العبد من ربه وهو ساجد’’؛
‘’ keadaan hamba yang paling dekat dengan Allah Swt ketika dia sujud
, maka ketahuilah ketika kita sedang sujud kita sedang dekat dengan
Rahmatnya , dekat dengan maghfirahnya فَأَكْثِرُوا الدُّعَاءَ
maka banyak lah anda berdo’a , menggunakan bahasa apa saja silakan
yang penting jangan sampai terlontar dari mulut kita cukup dalam
hati ‘’ dalam suatu hadits di ceritakan beliau adalah orang yang
paling lama sujudnya , Nabi kalau shalat sendiri lamanya sama
seperti beliau saat berdiri dan Nabi kalau shalat sendiri beliau
membaca suratnya surat Al Baqarah , surat Ali Imran , surat Annisa ,
itu Al Baqarah aja kurang lebih tiga jus jadi Nabi kalau sujud
terutama shalat sendiri lama sekali sujudnya kadang sambil sujud
beliau sambil menangis itulah Rasulullah Saw tidak pernah Nabi
memperlama sujud ketika menjadi imam kecuali pada satu hal , di
dalam suatu riwayat pernah sedang sujud sujudnya panjang sekali sebelum
shalat beliau sambil menggandeng sayidina Hasan dan sayidina Husein saat
mau mengimami shalat di bawa cucu kesayanganya sebelum takbir cucunya
di taru di sebelah kananya lalu beliau shalat lalu ketika Rasul sujud
begitu lamanya Nabi sujud sampai salah seorang sahabat mengira Nabi
sudah bangun dari sujudnya dia angkat kepala dan dia melihat cucunya
Nabi yang dua ada di punggungnya Rasulullah Saw , makanya Rasul lama
betul di tunggu oleh semua sahabat sampai selesai dari shalatnya
setelah selesai daripada shalat sahabat tersebut Tanya pada Rasulullah
Saw
‘’
Ya Rasulullah kami kira ada sesuatu perkara terjadi kepada engkau
boleh jadi engkau meninggal atau sedang turun wahyu makanya kami
tetap mengikuti walaupun lama sujudnya , maka Nabi pun mengatakan
semua itu tidak apa apa Cuma tadi pas saya sedang sujud Hasan dan
Husein naik ke punggung saya , saya tidak mau angkat kepala saya
nanti mereka turun saya biarkan saya persilakan sampai mereka nyaman
sampai mereka turun sendiri baru saya angkat kepala saya , hal ini
karena kasih sayangnya Rasul kepada sayidina Hasan dan Husein , ‘’
Hadirin
di dalam riwayat Rasul sujud di atas sajadah kecil yang seukuran
kepala saja , dan kita di zaman sekarang ini kita harus hati hati
banyak sajadah yang di buat oleh orang non muslim sehingga kadang kala
ada gambar salibnya kadang ada bentuk binatang anjing , Nabi kadang
kala sujud di sajadah yang kecil , kadang kala Nabi sujud di atas tiker
sampai membekas tikar tersebut karena seringnya Rasul sujud yang
membekas hitam bukan jidatnya Nabi
Pernah ada riwayat ada seorang pemuda yang jidatnya hitam kemudian di panggil oleh Nabi ada apa di jidatmu kata Nabi مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ
ya Rasulullah masya Allah lalu kata Nabi andaikata tidak Nampak
bekas ini maka hal ini lebih baik , takutnya menjadi lambang ria ‘’
dan kalau kita sujud ada syaratnya di antaranya memberatkan kepala
bukan di gesek gesek , kalau orang sujud memberatkan kepalanya wajib
‘’ ukuran nya kata ulama kalau di taru kapas karena dia sujud kapas
tersebut mengempes berarti sujud itu sah bukan sujud asal menempel
kan kulit di tempat sujud maka hal ini tidak sah dan tidak sah juga
shalat di atas sorban yang masih menempel di badannya atau imamah
yang masih menempel di kepala lalu di pakai sujud atau lengan baju
sehingga dalam hadits pada malam hari ini وَلَا نَكْفُتَ الثِّيَابَ وَلَا الشَّعَرَ)).
Tidak
boleh sujud di atas lipatan baju maksudnya apa saja yang menempel di
badan baik itu baju sapu tangan , sorban , sarung , tidak boleh sujud
dengan sesuatu yang bergeraknya dia , terkecuali dia menggunakan sorban
lalu sorban tersebut di copot di taruh baik itu di awal shalat atau
di pertengahan shalat yang penting saat dia sujud sudah tidak menempel
lagi boleh akan tetapi kalau sudah tidak menempel tidak sah dan juga
rambut dan ini khusus untuk kaum pria maksudnya adalah laki laki yang
berambut panjang jangan sampai pas ketika sujud rambutnya menutupi
jidatnya
Wasalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh
Jasaltu Itsnain Majelis Rasulullah
Masjid Raya Almunawar Pancoran, 13 Juli 2015
~ Habib Alwi Alhabsy ~
No comments:
Post a Comment